Sabtu, 14 Februari 2015



Enterprise Architecture Sebagai Strategi Perusahaan Dalam Mengembangakan Strategi IT Yang Optimal


Perkembangan bisnis yang cepat serta teknologi yang semakin maju, membuat perusahaan harus lebih cermat dalam melakukan investasi, dalam hal ini adalah investasi terkait dengan IT. Karena banyak perusahaan menjadi semakin tidak efisien dan cenderung boros dalam melakukan investasi, dimana sebenarnya investasi IT tersebut tidak dibutuhkan perusahaan. Setelah dilakukan analisis, cenderung lebih banyak beralasan bahwa strategi IT yang diterapkan tidak tepat, padahal dari awal seharusnya harus lebih diperketat kembali proses analisis untuk mencapai sebuah strategi IT yang optimal, sehingga tidak hanya mengeluarkan cost yang besar untuk IT melakukan investasi, namun juga menjadikan perusahaan tersebut semakin efisien dan maksimal dalam menjalankan proses bisnis. Karena sesungguhnya IT harus menjadi enabler bagi perusahaan, dan bukan menjadi cost center bagi perusahaan yang hanya menghabiskan budget perusahaan.

Dalam mengembangkan sebuah strategi IT pada sebuah perusahaan harus berlandaskan sebuah analisis yang matang, agar didapatkan strategi IT yang membuat perusahaan memiliki keunggulan kompetitif diantara para pesaing. Tantangan saat ini bagi sebuah perusahaan dalam mencapai sebuah tujuannya adalah perubahan yang harus selalu dinamis, baik dari perubahan bisnis proses agar tetap mengikuti lingkungan bisnis yang ada, serta perubahan terhadap teknologi yang semakin maju. (Iyamu, 2011)

Dengan perubahan yang cukup cepat, sebuah perusahaan harus cerdas dalam menentukan strategi untuk melakukan investasi, dalam hal ini melakukan investasi IT, dimana perusahaan harus mengukur dan melihat kondisi perusahaan saat ini, dan gap yang dimiliki perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan kedepan. Enterprise Architecture adalah tentang mengorganisasikan proses bisnis dan infrastruktur teknologi informasi yang diintegrasikan dan distandarisasi sesuai pada visi misi dan model operasional perusahaan. Penggunaan Enterprise Architecture ini juga termasuk inovasi dalam struktur organisasi perusahaan, integrasi proses bisnis, kualitas dan ketepatan waktu dari informasi bisnis, serta memastikan bahwa investasi untuk teknologi informasi dalam perusahaan dapat dipertanggungjawabkan dan tepat. (Jeanne W. Ross, 2013)

Berikut ini adalah posisi Enterprise Architecture dalam sebuah management IT perusahaan, dimana dapat dilihat fungsi dari Enterprise Architecture adalah untuk menggambarkan current state baseline, future state vision dan transition roadmap dalam sebuah bisnis perusahaan. (Stefan Bente, 2012)


Gambar 1. Posisi Enterprise Architecure dalam Management IT

Enterprise Architecture akan mengelaborasi antara IT dan juga Bisnis, sehingga perusahaan dapat melihat kondisi IT saat ini, apakah sudah berjalan maksimal atau belum dalam mendukung proses bisnis, karena IT sebagai support bagi perusahaan maka haruslah dilihat apa yang telah dilakukan IT untuk perusahaan (What IT Do For Business). Enterprise Architecture menggambarkan kondisi IT saat ini, dari mulai aplikasi, data-data, sampai dengan infrastruktrur perusahaan tersebut. Setelah mengetahui kondisi saat ini (as-is state) EA (Enterprise Architecture) juga memberikan petunjuk untuk melakukan requirement model perusahaan tersebut kedepan (future state) dan setelah mengetahui requirement future, maka EA dapat menarik sebuah roadmap dan gap dari kondisi saat ini (as-is state) ke kondisi masa depan (future state).

Enterprise Architecture berdasarkan framework TOGAF 9.0:


Gambar 2. Architecture Data Model TOGAF

TOGAF adalah sebuah framework architecture yang memberikan panduan dan tool dari awal sampai dengan akhir dalam membangun sebuah Enterprise Architecture. Terdapat 4 domain dalam framework TOGAF dalam menyusun sebuah EA (Hans van den Bent, 2007):

a)      Business Architecture
Mendefinisikan strategi bisnis, governance, organisasi perusahaan, dan core bisnis perusahaan.

b)      Data Architecture
Menggambarkan struktur sumber daya organisasi dalam melakukan management data

c)      Application Architecture
Menggambarkan blue print bagi sistem aplikasi yang digunakan, interface antar aplikasi dan relasi antara aplikasi yang ada dengan bisnis proses.

d)     Technology Architecture
Menggambarkan software dan hardware yang diperlukan untuk mendukung proses layanan bisnis, data dan juga aplikasi. Technology Architecture termasuk didalamnya adalah infrastructure IT, middleware, network, aplikasi, standar-standar yang ada.

Enterprise Architecture mendefiniskan apa yang harus dilakukan sebuah perusahaan dalam mencapai tujuan. Hal ini akan berdampak pada penetapan strategi yang lebih optimal karena semua informasi telah terpetakan dengan jelas, baik dari sisi requirement bisnis kedepan, kebutuhan aplikasi kedepan, data-data yang dibutuhkan, serta infrastruktur untuk mendukung jalannya sistem. Informasi strategi perusahaan dijelaskan dalam sebuah roadmap dan gap yang harus dijalankan oleh sebuah perusahaan.

Roadmap dan Gap berisikan hasil analisa yang dilakukan pada perusahaan, baik dalam kondisi saat ini, kondisi yang ingin dicapai kedepan. Dalam menghasilkan Gap, dilakukanlah Gap Analysis dari kondisi saat ini dan kondisi yang ingin dicapai, yaitu future state, Gap Analysis dilakukan untuk mengetahui secara pasti apakah yang menjadi kesenjangan perusahaan tersebut untuk mencapai tujuannya kedepan. Maka Gap berisikan informasi terkait faktor-faktor yang harus diperbaiki, karena faktor tersebut dapat menjadi halangan bagi perusahaan untuk mencapai tujuan. Sedangkan Roadmap adalah informasi yang menggambarkan strategi perusahaan kedepan, dimana didalamnya terdapat action item atau hal-hal yang perlu dilakukan dan dibangun untuk menunjang proses bisnis perusahaan. Roadmap ini biasanya untuk penerapan 5 tahun kedepan, oleh karena itulah Roadmap berisi hal-hal yang bersifat strategis yang dapat menjadikan perusahaan memiliki keunggulan kompetitif, baik dari sisi proses bisnis, aplikasi maupun teknologi. Berikut adalah contoh dari Roadmap IT perusahaan:



Gambar 3. IT Roadmap


Referensi:

Hans van den Bent, J. K. (2007). TOGAF, The Open Group Architecture Framework. Van Haren Publishing.

Iyamu, T. (2011). Enterprise Architecture as Information Technology Strategy. IEEE, 83.

Jeanne W. Ross, P. W. (2013). Enterprise Architecture As Strategy:Creating A Foundation For Business Execution. Boston: Harvard Business School Press.

Stefan Bente, U. B. (2012). Collaborative Enterprise Architecture. Waltham: British Library.





1 komentar:

Maria Rosalind Munthe mengatakan...

Wah, lengkap nih tulisannya Ihsan. Menambah pemahaman saya.... Ijin copy ya

Posting Komentar